Minggu, 19 April 2009

Sebuah Taruhan



Dalam sebuah stasiun radio di daerah Surabaya, sempat ada wawancara antara penyiar sama seorang wali murid" Anak saya dikasih bocoran jawaban sama gurunya......," WoooiiiiH! jangan bilang-bilang donk kalau anak panjenengan dikasih bocoran sama gurunya...! Bisa ditangkap polisi lhoo!!!!

Ini bukan suatu kebohongan, tapi nyata. Suatu pengakuan dari seorang wali murid yang anaknya sekolah di Surabaya. Kita tak tahu apakah selain ibu tadi masih banyak orang tua murid yang tahu tentang bocornya jawaban UNAS. Tapi yang jelas peristiwa diatas sudah menjadi indikator akan bejatnya dunia pendidikan kita.

Memang tujuan pemerintah mengadakan ujian nasional adalah untuk menentukan kelulusan siswa, namun kalau guru + muridnya kerjasama buat ngerjain soalnya, bukan ujian namanya. Itu malah ngerugiin murid, guru, orang tua, dan terutama bangsa Indonesia.

Lha wong ndak jujur...apa bisa jadi pelajar hebat? Mungkin nilainya memuaskan tapi hatinya mengecewakan. Memang menjadi sebuah taruhan bagi murid, orang tua, dan guru jika sampai mereka gagal dalam mengerjakan soal-soal UNAS, terpaksa biaya dan tenaga harus kembali dikeluarkan selama 3 tahun lagi di jenjang yang sama.

Tapi masak harus mempertaruhkan kejujuran sich....?

2 komentar:

hidup dengan ilmu mengatakan...

hayooo...! jangan pernah nyontek. Nanti dimarahi sama pak Guru. Tapi kalo gurunya yang nyuru gak papa de...!

hidup dengan ilmu mengatakan...

baguuus gua dukung gerakan loe...!

Posting Komentar

SEBUAH TARUHAN © 2008 Template by:
SkinCorner